Friday 24 October 2014

MENGUKIR JEJAK DI KOTA INTERNASIONAL

Kali ini saya ingin bercerita tentang “pulau dewata” atau sering juga disebut dengan kota Internasional di Indonesia. Liburan ke Bali merupakan rangkaian dari paket study tour ke Pare, Kediri. Baca cerita sebelumnya di Pare si Kampung Inggris 

Perjalalanan dari Pare ke Bali cukup seru, pukul satu malam saya dan teman-teman sampai di pelabuhan Ketapang untuk melakukan penyebrangan menuju Bali. Hati saya sempat was-was juga ketika menaiki kapal dan melihat lautan lepas yang gelap. Bayangan tsunami terlintas sesaat. Selama dalam kapal saya tidak bisa tidur, saya hanya tilawah Qur'an dan sekali waktu mengalihkan pandangan mengitari kapal melihat orang-orang yang menonton televisi sambil melihat ke arah laut. Kurang lebih satu jam kami berlayar, hingga akhirnya kapal berlabuh di Gilimanuk. 

Kami kembali menaiki bus, perjalanan masih beberapa jam lagi menuju Bali. Tujuan pertama kami ke Pantai Sanur untuk melihat sunrise, namun sayang sekali tidak terkejar, sehingga ketua rombongan memutuskan untuk langsung ke penginapan saja agar kami bisa meletakkan barang-barang bawaan, lalu bersiap-siap pergi ke tempat lainnya.




Selepas sarapan dan mandi kami melanjutkan perjalanan, namun kali ini menggunakan bus pariwisata lengkap dengan seorang tour guide di dalamnya. “Welcome to Bali” Kata Bli Ari. “Selamat datang di kota Internasional, saya yang akan menjadi tour guide kalian selama berada disini.” Ucapnya kemudian. “Ada banyak tempat yang akan kita kunjungi; Pantai Sanur, Tanjung Benua, Nusa Dua, Pantai Kuta, Tanah Loat, dan wisata belanja seperti Kresna, Sukawati dan Cahayu”. 

Sepanjang perjalanan Bli Ari bercerita tentang Bali dan tempat-tempat yang bus kami lewati. “Kalian lihat rumah-rumah itu, tiap rumah di depannya ada tempat pemujaan, itu menandakan pemilik rumah tersebut beragama hindu. Di Bali kebanyakan penduduknya beragama hindu, hanya sedikit yang muslim dan penganut kristiani. 

Jadi sangat mudah menandai pemilik rumah tersebut beragama apa. Mungkin kalian juga heran, kata Bli Ari kemudian, kenapa Bali dikatakan kota internasional padahal bangunan disini biasa saja, kebanyakan berlantai dua, bahkan Bali tidak memiliki gedung-gedung or bangunan yang tinggi. Ini dikarenakan kepercayaan masyarakat dan pemerintahan disini bahwa para dewa bersemayam or berdomisili di gunung, sehingga tidak boleh membuat bangunan melewati tinggi-nya gunung karena melampaui tempat tinggal para dewa dianggap tidak pantas.

Hmm…saya sedikit mengerutkan kening mendengar cerita dari bli Ari, kepercayaan dan keyakinan tiap orang memang berbeda. Namun hal positif yang saya dapatkan disini, keteguhan masyarakat dan pemerintahnya dalam mempertahankan keyakinan mereka cukup sinergi, dan kemampuan mereka dalam mengelola kota dan asset wisata memang luar biasa, pantas saja bangak turis datang ke kota ini, tidak pernah sepi. 

Setiap hari dan di setiap tempat wajah para turis mendominasi. Dan karena hal ini pula-lah Bali di kenal sebagai kota internasional, karena diantara sekian banyak provinsi yang ada di Indonesia, para turis lebih banyak berkunjung kesana ketimbang daerah lainnya, bahkan Bali lebih dikenal dari pada Indonesia itu sendiri.

Menurut saya apa yang ada di Bali tidak jauh berbeda dengan pesona daerah-daerah lainnya. Sabang di pulau Sumatera misalnya. Saya pikir Sabang memiliki panorama alam yang tidak kalah cantiknya dari Bali, bisa jadi justru Sabang lebih indah jika memiliki fasilitas seperti Bali dan dikelola dengan baik. Begitupun pulau lainnya seperti Kalimantan dan Sulawesi. Jika sekarang ini Bali lebih dikenal dunia dari pada Indonesia sendiri, ya…ini PR besar kita semua agar ibu kota segera berbenah. Namun bagi saya, setiap tempat di negeri ini istimewa. I love Indonesia!

Pengalaman menarik bagi saya di Bali ketika saya harus mencari bule dan mengajaknya berkomunikasi. Itu merupakan tugas dari camp, tidak cukup sampai disitu kami juga harus mengambil foto bersama dan akan lebih baik jika percakapan tersebut dalam bentuk video. Ini mah bukan refreshing namanya, nambah stress, ya ga guys? Hehehe...Mau liburan koq dapat tugas berat. 😃

Berikut ini beberapa dukumetasi saya selama berada di Bali:













No comments:

Post a Comment