Friday 25 April 2014

"BANDA ACEH" AN AMAZING CITY FOR FAMILY TOUR

Kawan...bila kamu punya waktu terbatas, katakanlah ke Banda Aceh dalam rangka kunjungan kerja, atau liburan keluarga atau study tour dengan teman-teman, namun waktunya singkat, maka tempat-tempat berikut ini layak kamu pertimbangkan untuk dikunjungi. Dalam kurung waktu yang singkat tersebut kamu masih tetap bisa menikmati kota Banda Aceh dengan beragam objek wisatanya, mulai dari wisata sejarah, religi, tsunami, belanja, kuliner, dan panorama alam. Saya akan membahasnya satu persatu, special hanya untuk kamu :D Simak ya…Welcome to Banda Aceh, family tour paradise. J

Kita mulai pertualangan dari WISATA SEJARAH sekaligus WISATA RELIGI, yaitu MASJID RAYA BAITURRAHMAN.


Masjid ini merupakan saksi bisu sejarah Aceh, terletak di pusat kota Banda Aceh dan merupakan kebanggaan masyarakat Aceh. Ia adalah symbol religius, keberanian, dan nasionalisme rakyat Aceh. Masjid Raya Baiturrahman dibangun pada masa Sultan Alaidin Mahmudsyah 1 (1292 M) yang kemudian diperluas oleh sultan selanjutnya terutama oleh Sultan Iskandar Muda. Selain sebagai tempat ibadah, ia juga berfungsi sebagai pusat pendidikan (ilmu agama, ilmu politik, hukum, kenegaraan dan kebudayaan) di nusantara. Pada masa itu banyak pelajar dari nusantara, bahkan dari Arab, Turki, India, dan Parsi yang datang ke Aceh untuk menuntut ilmu agama. Sejarah lebih lanjut tentang masjid ini bisa kamu baca di mading yang dipajang di halaman masjid, tertulis dalam dua bahasa (Indonesia dan Inggris), dan dilengkapi juga dengan gambar masjid zaman dulu sebelum direnovasi.



Mengapa Masjid Raya Baiturrahaman menjadi tempat paling prioritas untuk dikunjungi? 
Pertama, karena masjid ini icon-nya kota Banda Aceh. Ibaratnya kalau kamu ke Jakarta, namun tidak pergi ke Monas, maka kamu dianggap belum pernah ke Jakarta. Begitu juga jika kamu mengunjungi kota Jogja, namun belum pernah mengabadikan gambarmu di Tugu Jogja, maka kamu dianggap belum pernah ke Jogjakarta. Begitu pun halnya kalau kamu ke kota Banda Aceh, namun belum pernah menginjakkan kaki kamu di Masjid Raya Baiturrahman dan mengabadikan foto mu disana, maka kamu dianggap belum pernah ke Banda Aceh…hehehe…  

Kedua, karena Masjid ini istimewa dan termasuk salah satu bangunan yang paling indah dan berpengaruh di dunia. Pernahkah kamu mendengar Taman Minimundus? Yup, di Klagenfurt, ibukota negara bagian Karintia, Austria memiliki sebuah taman yang cukup besar, seluas 26.000 meter persegi, taman tersebut dikenal dengan nama Minimundus. Minimundus adalah taman miniatur terbesar di dunia, dibangun sejak tahun 1958, disini terdapat lebih dari 170 bangunan yang paling berpengaruh dan penting di dunia. Taukah kamu? Ternyata Masjid Raya Baiturrahaman merupakan satu diantaranya. Indonesia hanya diwakili oleh tiga bangunan saja, selain Masjid Raya Baiturrahman, ada juga Candi Prambanan dan Candi Borobudur. Semua replika bangunan tersebut adalah miniatur dengan skala 1:25, dan dibuat semirip mungkin dengan gambar aslinya.

Foto dari kabar Aceh (http://news-deva.blogspot.com)
Bila kamu mengunjungi Masjid Raya Baiturrahman di malam hari, kamu akan melihat pemandangan yang sungguh memukau, kilauan cahaya lampu membuat aura Masjid Raya makin mempesona.


Di madding yang bertuliskan sejarah tentang Masjid Raya Baiturrahman, juga terdapat sketsa wisata apa saja yang ada di kota Banda Aceh beserta peta petunjuk letak lokasinya, jadi bila nantinya kamu ingin berkunjung kembali ke kota ini, list tersebut bisa menjadi acuan kamu untuk pertualangan selanjutnya. J


Well, dari wisata sejarah dan religi, pertualangan bisa kamu lanjutkan ke WISATA BELANJA. Dari Masjid Raya, kamu bisa langsung menuju PASAR ACEH melalui pintu gerbang samping atau pintu gerbang belakang masjid. Bagi yang suka belanja tentunya ini moment yang sangat ditunggu-tunggu, bukan? Letak pasar Aceh sangat dekat dengan Masjid raya, jadi kamu bisa kelilingi Pasar Aceh hanya dengan berjalan kaki. 


Pasar Aceh ini pernah rusak parah ketika tsunami menerjang Banda Aceh 9 tahun yang lalu, namun sekarang bangunannya sudah direnovasi menjadi lebih baik, sehingga memudahkan kamu untuk belanja dengan nyaman dan aman.


Biasanya bagi mereka yang berjiwa bisnis, setiap kali mengunjungi sebuah tempat atau kota di daerah yang berbeda, pasar merupakan tempat yang tidak boleh dilewatkan. Selain bisa menginput informasi akan barang apa saja yang paling banyak dijual di daerah tersebut, disana juga memungkinkan kamu untuk membaca peluang apa yang bisa dijadikan bisnis, dan yang tidak kalah penting dari itu semua adalah, kamu bisa belajar mengenal karakter orang-orang di daerah tersebut. So, mau tahu bagaimana karakter orang Aceh? Datanglah ke pasar Aceh. J


Bila kamu ingin membeli souvenir untuk oleh-oleh buat kerabat, teman dan kolega, disamping Masjid Raya Baiturrahman juga terdapat deretan toko khusus souvenir. Kamu bisa menuju kesana melalui pintu gerbang samping Masjid Raya (sebelah kanannya) bila posisi kamu berada di depan masjid raya sedang menghadap ke kolam.


Selanjutnya kamu bisa melanjutkan pertualangan ke BLANG PADANG. Tempat Ini juga bagian dari WISATA SEJARAH, ALAM dan KULINER. Disini kamu bisa melihat sebuah lapangan luas laksana permadani hijau, tempat yang cukup asyik untuk bersantai sambil menikmati beragam makanan dan minuman. Ada beragam jenis makanan dijual dipinggir lapangan tersebut, tinggal pilih sesuai dengan selera masing-masing. Jika kamu ingin sesuatu yang lebih sehat, tidak jauh dari tempat tersebut tersedia juga air kelapa segar yang melegakan dahaga.


Hal bersejarah dari Blang Padang ini adalah adanya REPLIKA PESAWAT SEULAWAR RI 1. Pesawat ini merupakan sumbangan rakyat Aceh untuk Indonesia, dibeli dengan harga US$ 120.000 dengan kurs pada saat itu atau kira-kira 25 Kg emas. Karenanya untuk mengenang jasa rakyat Aceh yang telah membeli pesawat dan memberikannya kepada negara, dibuatlah Replika pesawat tersebut di lapangan Blang Padang.

Foto dari wisataasia.com
Selain pesawat bersejarah, masih ada hal lain yang menarik di lapangan ini, yaitu adanya MONUMENT TSUNAMI untuk mengenang bencana dasyat di tahun 2004. Bukan hanya itu disekeliling lapangan dihiasi miniatur kapal-kapal yang telah ditulis ucapan terimakasih kepada negara-negara yang telah membantu Aceh pasca bencana tsunami 9 tahun silam.

Sample ucapan Terima Kasih
Lapangan ini juga biasa dijadikan sarana untuk berolah raga oleh para warga ibukota, ada basketball, playground dan jogging track, joging biasa dilakukan di pagi hari ataupun sore hari. 



Setiap weekend tiba, lapangan ini menjadi tempat WISATA KULINER, ada banyak makanan lezat ditawarkan disini. Kalau weekend kesini aja ya… J

Tidak jauh dari lapangan Blang Padang, hanya tinggal menyebrang jalan kamu bisa melihat sebuah bangunan megah nan indah. Bangunan tersebut sarat makna dan peristiwa. Tempat ini merupakan salah satu tempat WISATA TSUNAMI di Banda Aceh. 


Museum Tsunami Aceh adalah sebuah museum yang dirancang sebagai monument simbolis untuk bencana gempa bumi dan tsunami samudera Hindia 2004 lalu, sekaligus pusat pendidikan dan tempat perlindungan darurat sekiranya tsunami kembali terjadi. Museum tsunami ini dirancang oleh seorang arsitek asal Indonesia, yaitu Ridwan Kamil (Walikota Bandung sekarang).

Bangunan museum tersebut merupakan sebuah struktur empat lantai dengan luas 2.500 m2 yang dinding lengkungnya ditutupi relief geometris. Di dalamnya, ketika masuk kamu akan melalui lorong sempit dan gelap di antara dua dinding air yang tinggi untuk menciptakan kembali suasana dan kepanikan saat tsunami menerjang. Dinding museum dihiasi gambar orang-orang menari Saman, sebuah makna simbolis terhadap kekuatan, disiplin, dan kepercayaan. Setelah melewati lorong gelap tersebut kamu akan melewati sebuah ruang gelap, dimana disana ada banyak tembok beralaskan kaca, setiap tembok dilengkapi game/video tsunami, kamu bisa melihat tempat-tempat lainnya di Aceh yang pernah diterjang gelombang tsunami dengan menekan tombol nama lokasinya.


Selanjutnya kamu akan menjumpai sebuah bangunan bulat memanjang ke atas, semakin ke atas bulatannya semakin kecil dan semakin gelap, di dindingnya bertuliskan nama-nama para korban tsunami.


Setelah itu kamu akan melewati sebuah jembatan yang merupakan jalan akses menuju lantai berikutnya. Dari jembatan ini kamu bisa melihat indahnya panorama gedung tsunami.




Dari jembatan tersebut kamu bisa melihat pemandangan luar gedung.




Kamu juga bisa  bisa menikmati jernihnya air kolam dan kantin yang ada dipinggir kolam.


Selain itu, bila kamu menengadahkan kepala ke atas kamu bisa melihat ada banyak simbol bendera negara-negara yang terpasang disana. Bendera-bendera tersebut adalah bendera negara-negara yang telah membantu masyarakat Aceh pasca tsunami 9 tahun silam.


Disetiap lantai dari gedung museum ini akan kamu jumpai ruangan-ruangan dengan beragam fungsi, ada ruang pustaka, ruang game, ruang geologi, ruang pendidkan, dan lain-lain. 


Semua informasi dari tiap ruang tersebut akan menambah wawasan kamu tentang kota Serambi Mekkah ini. Jadi walaupun kamu tidak sempat mengunjungi semua situs wisata yang ada di kota Banda Aceh saat ini, setidak-tidaknya kamu sudah melihat miniaturnya terlebih dahulu disini, sehingga bisa membuat planning untuk melihatnya secara nyata dilain waktu.

Bila dilihat dari atas, atap gedung museum Tsunami ini berbentuk gelombang laut. Dan lantai dasarnya dirancang mirip rumah panggung tradisional Aceh yang selamat dari terjangan tsunami.

Foto dari museumtsunami.blogspot.com
Di bagian belakang gedung tersebut juga terdapat sebuah mushalla, sehingga kamu tidak perlu khawatir hendak shalat dimana bila waktu shalat telah tiba. 


Dan saat kamu berdiri disamping kolam air dibagian belakang museum Tsunami ini, kamu juga bisa melihat kawasan kuburan/makam Kerkhoff Belanda, yang merupakan saksi bisu dasyatnya perang Aceh. Kuburan tersebut merupakan kuburan militer Belanda yang terletak di luar negeri Belanda. Kuburan militer ini adalah salah satu yang terluas di dunia, sekitar 2.200 tentara termasuk empat jenderal dimakamkan disini.


Perang Aceh berlangsung pada tahun 1873-1904, sebuah perang dimana dalam sejarah Belanda, inilah perang yang paling pahit melebihi pahitnya pengalaman mereka dalam perang Napoleon.

Belanda menyerang Kesultanan Aceh pada tanggal 8 April 1873 melalui jalur laut sambil menembakkan meriam dari kapal perang Citadel Van Antwerpen. Saat itu tentara Belanda jumlahnya mencapai 3.198 orang, termasuk tentara dari etnis Jawa, Ambon, Batak, dan tentara etnis Indonesia lainnya yang tergabung dalam Angkatan Bersenjata Hindia-Belanda. Pada masa pendudukan Hindia-Belanda tersebut Masjid Raya Baiturrahman dikuasai oleh tentara Belanda, namun pada periode pertama perang tersebut (1873-1874), masyarakat Aceh berhasil menahan serangan Belanda, bahkan Johan Harmen Rodolf Kohler yang merupakan Jenderal Belanda dalam perang Aceh pada waktu itu terbunuh, dan dimakamkan di Kerkhoff ini.


Foto dari www.indonesia.travel
Dari sana kamu bisa melanjutkan pertualangan ke sebuah situs yang sangat prestigious, kenapa? Karena situs ini merupakan salah satu bukti nyata betapa dasyatnya gelombang Tsunami Aceh tahun 2004 silam. Tsunami memang meninggalkan banyak cerita, baik saksi hidup dari mereka yang selamat dari bencana tersebut, maupun saksi bisu yang jejaknya masih bisa kita lihat sampai hari ini. Salah satunya adalah Kapal Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Apung 1 yang berlokasi di Kampung Punge Blang Cut, kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh.



Kapal PLTD Apung 1 ini merupakan kapal milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang bisa menyuplai daya hingga 10,5 megawatt. Awal mulanya kapal tersebut bertugas di Kalimantan Barat, namun karena kota Banda Aceh mengalami kekurangan pasokan arus listrik, maka pada tahun 2003 kapal tersebut menuju Banda Aceh untuk memenuhi kebutuhan listrik di Banda Aceh melalui jalur laut. Jadi, pada saat terjadi gempa bumi dan tsunami 2004 lalu, kapal tersebut berada di laut, namun karena kedasyatan tsunami kapal PLTD Apung 1 ini terdampar ke daratan (di atas rumah penduduk) sejauh 3 km dari tempatnya semula.



Ketika kamu berada di gerbang masuk kawasan PLTD Apung 1 ini, kamu mungkin bisa merasakan dan membayangkan betapa dasyatnya gelombang tsunami yang menerjang Aceh pada waktu itu, apalagi ketika kamu berada di atas kapal tersebut lalu memandang ke bawah.




Ini sebuah keajaiban, bukan? Bagaimana sebuah kapal yang memiliki berat hingga 2.600 ton dengan panjang 19 meter, dan lebar 9 meter bisa terlempar ke daratan sejauh itu. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan jika hari ini Allah masih memberimu kehidupan. Adakah kekuatan manusia atau alat canggih manapun bisa melakukannya dalam waktu sekejab? Bahkan untuk memindahkan kapal yang ternyata masih bisa difungsikan itu kembali ke laut saja sangat sulit, membutuhkan dana yang sangat besar. Sehingga akhirnya, kapal PLTD Apung 1 ini dihibahkan untuk dijadikan sebuah monumen sebagai bukti kedasyatan Tsunami yang melanda Aceh 26 Desember 2004 silam.



Kapal ini...Semoga membuat kita lebih dekat kepada Ilahi Rabbi, karena tiada seorang pun di antara kita yang tahu apa yang akan terjadi esok hari, dan kapan kita akan kembali kepada-Nya. Semoga kunjungan kamu ke situs wisata Tsunami ini, bukan hanya menambah wawasan keilmuan kamu akan peristiwa besar itu, namun juga bisa menambah kualitas iman mu kepada Pencipta-mu.



Itu dia tempat-tempat wisata yang jangan kamu lewatkan bila kamu berkunjung ke kota Banda Aceh dalam waktu terbatas, namun bila kamu punya banyak waktu, tentu saja masih ada situs-situs wisata lainnya yang bisa kamu datangi, nikmati dan pelajari. Sampai ketemu lagi dilain kesempatan kawan...Sungguh! Tempat-tempat wisata ini kurang seru tanpa kehadiranmu J See you!

5 comments:

  1. Dahsyatnya Aceh:)) jadi pengen travelling kesana..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maaf kalau boleh tahu namanya siapa?
      Ditunggu ya kedatangannya ke Aceh...
      Makasih sudah berkunjung... :)

      Delete
  2. memang keren nih banda aceh..
    mampir juga kemari ya http://mhdharis.wordpress.com/2014/04/27/banda-aceh-punya-situs-objek-wisata-tsunami-yang-wajib-dikunjungi/

    ReplyDelete
  3. Terima Kasih atas kunjungannya Aceh Planet...

    ReplyDelete